Sukses

Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, BPBD DKI Minta Warga Terdampak Siaga

Antisipasi wilayah yang kemungkinan akan terdampak kenaikan tinggi muka air yaitu Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru.

 

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta menginformasikan kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi siaga dua.

Kenaikan status ini terjadi karena Tinggi Muka Air (TMA) di wilayah Jakarta Utara mencapai 205 sentimeter (cm) pada Senin (14/11/2022) pukul 07.00 WIB.

Berdasarkan kronologi kenaikan Pintu Air Pasar Ikan, status siaga itu diperbarui pada Selasa pukul 06.00 WIB, dengan ketinggian 205 cm.

Sebelumnya, pada pukul 05.00 hingga 06.00 WIB Pintu Air Pasar Ikan masih berstatus waspada (siaga 3).

Antisipasi wilayah yang kemungkinan akan terdampak kenaikan tinggi muka air yaitu Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru.

Adapun upaya yang sudah dilakukan BPBD DKI Jakarta diantaranya penyebaran informasi melalui sosial media dan pemberitahuan kepada camat dan lurah.

"Dalam keadaan darurat hubungi call center Jakarta Siaga 112," kata BPBD DKI melalui akun Instagram resmi @bpbddkijakarta, Senin (14/11/2022).

2 dari 2 halaman

Data Banjir BPBD DKI

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menanggapi soal banyaknya ruas jalan yang tergenang saat hujan mengguyur ibu kota.

Isnawa menyebut berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 13 Tahun 2021 tentang Rencana Kontigensi Penanggulangan Bencana Banjir di DKI Jakarta, BPBD DKI Jakarta sebenarnya sudah punya 25 daftar kelurahan rawan banjir di Jakarta.

 

"Jadi gini, kami punya Pergub berkaitan dengan kontigensi banjir. Ada 25 kelurahan yang sudah kami petakan, ada daftarnya, kayak Jakarta Selatan ada delapan kelurahan, Jakbar sembilan kelurahan," kata dia di Hotel Novotel, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).

Isnawa mengatakan ke 25 titik rawan banjir itu perlu dipantau secara berkala. Pemantauan dilakukan ke saluran-saluran air hingga drainase yang ada. Dia berujar pengecekan harusnya dilakukan tiap hari.

"Terkadang, memang itu yang saya bilang, perlu pemantauan terus terhadap saluran-saluran, drainase. Bukan berarti tiap minggu, mungkin harus tiap hari dicek," jelas Isnawa.

Saat hujan deras, kata Isnawa sampah dapat masuk ke drainase. Sehingga, pengecekan dilakukan untuk memastikan agar saluran pergerakan air tak tertutup.

"Jadi memang harus sering dilakukan pengecekan-pengecekan, salah satunya Pak Pj Gubernur memberikan arahan kepada para lurah misalnya untuk melakukan penentuan titik-titik prioritas unggulan," terang dia.